Tiap berulang kali semua ada. hanya sebelah mata tertuju pada satu bala.
ada dan binasa, semua hanya fiktif belaka.
ada dan binasa, semua hanya mimpi tuk disimpan dalam tanya.
Segampang inikah sebuah janji?
terlalu mudah untuk diucapkan dan tak ditepati.
semakin banyak mengumbar kata-kata hanya untuk menyenangkan hati.
Semudah inikah mengumbar janji?
yang selalu saja mereka ucapkan tanpa harus diyakini.
kenapa tak sekalian saja kau buat sebuah jurnal juranganmu itu kedalam otak busukmu.
yang hanya bisa kau abaikan seiring dgn terlewatinya waktu.
jangan terlalu banyak mengucap sumpah yang palsu.
kau tak layak jadi panutanku. otak kotormu hanya menodai sifatku yang masih harus byk mempelajari ttg dunia di dalam jagad raya ini.
sampai terjatuh, di hadapan tanah yang menguning karena panasnya sumber cahaya, kau takkan bisa dipercaya lg oleh semua isi alam semesta ini.
sampai semua selesai dan mati.
Rabu, 29 Juli 2009
Proses proses dan proses (19 tahun)
Ini aku, saat aku baru 19 tahun.
Disaat aku beranjak dari umur 18 tahun ke 19 tahun. pada tanggal 19 November 2008 lalu,
Aku mungkin gak pernah berpikir, apa saja yang sudah kulalui, apa saja yang sudah kuperbuat selama ini, bermanfaatkah itu? baikkah itu bagiku dan untuk yg lainnya? gak pernah.
Pikiranku masih belum bisa memikirkan hal sejauh itu pada saat itu.
Aku pun menjalani hidupku seperti biasa. Kuliah kuliah kuliah, tapi gak seperti biasanya, kali ini setiap pulang kuliah aku lebih sering langsung pulang, Kuliah pulang kuliah pulang, atau yaa anak sekarang menyebutnya Mahasiswa Kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah pulang), banyak yang mengartikannya, ahhh bukan urusanku...
Lelah, pasti.. Pikiranku pun kacau, entah memikirkan apa saja lah.. ya kuakui pada saat itu adalah masa dimana aku terlalu membawa perasaanku ke permukaan, nafsu lebih unggul dibanding pikiran. yaa, begitulah manusia pada umumnya.
Memang aku sedang ada masalah, kalau sekarang aku berpikir lagi, gak seharusnya aku terlalu memikirkan hal itu, karena itu memang tidak perlu dipikirkan, buat apa kita memikirkan sesuatu yang jelas-jelas gak baik buat kita? ahh, sulit emang keadaanku saat itu.
Tiap hari merenung, memikirkan entah apalah itu. Sangat bodoh kupikir.
Tapi Allah SWT memang Maha Adil, dia menciptakan manusia lain untuk kita dapat bersosialisasi, dapat saling membantu.
Saat itu, pada umurku mulai 19 tahun, aku memikirkan untuk mempunyai teman yang jauh lebih tua daripada aku.
yaa, akhirnya aku pun mulai berteman dengan mereka. ada yang uda mau jadi dokter, ada yang uda kerja, ada yang mantan pengedar narkoba, ada yang mantan napi, ada yang mantan pecandu narkoba, banyak lah.
Salah satu dari temanku sering berkata, "Gini do, Kalo kita lagi cakap-cakap gini, kau ambil baiknya, kau buang buruknya dari yang kita cakapkan tadi".
Dan aku pun bercerita masalahku padanya, dari malam buta hingga azan shubuh berkumandang.
Dia berkata terakhir sangat keras,"BODOH KAU..! KAU INI LAKI-LAKI, HARUS KUAT. JANGAN LEMAH"
Setiap hari kata-kata itu sering kali diucapkannya. Sampai bosan dia kurasa.
Oke.. Pikiranku mulai terbuka. Banyak yang bisa diambil dari percakapanku dengan temanku yang satu ini.
Dia adalah teman sekaligus abang bagiku, selain umurnya jauh lbh tua dariku, dia jg banyak memberi nasehat dan saran untukku, ya hidup ini keras kawan..!
Waktu pun terus berjalan mengiringi perjalanan 19 tahunku ini, Alhamdulillah aku sudah dapat banyak pelajaran di usia ini. Banyak proses-proses yang sudah kulalui sebelumnya.
Cara menghadapai sesama manusia yang berbeda karakter, cara mengambil keputusan yang baik, cara menyikapi sebuah keadaan secara baik, dan lain-lain.
Semua proses sudah kulalui, berkat orangtuaku, saudara-saudaraku, dan teman-temanku.
Terima kasih semuanya.
Sekarang aku yakin, aku adalah seorang laki-laki yang kuat, setelah semua ini kulalui.
Masih panjang memang, tapi biarlah aku banyak belajar lagi, lagi dan lagi selagi 19 tahunku ini blm pergi, dan masuk ke dalam perjuangan hidup sebenarnya.
Medan, 29-7-2009
Disaat aku beranjak dari umur 18 tahun ke 19 tahun. pada tanggal 19 November 2008 lalu,
Aku mungkin gak pernah berpikir, apa saja yang sudah kulalui, apa saja yang sudah kuperbuat selama ini, bermanfaatkah itu? baikkah itu bagiku dan untuk yg lainnya? gak pernah.
Pikiranku masih belum bisa memikirkan hal sejauh itu pada saat itu.
Aku pun menjalani hidupku seperti biasa. Kuliah kuliah kuliah, tapi gak seperti biasanya, kali ini setiap pulang kuliah aku lebih sering langsung pulang, Kuliah pulang kuliah pulang, atau yaa anak sekarang menyebutnya Mahasiswa Kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah pulang), banyak yang mengartikannya, ahhh bukan urusanku...
Lelah, pasti.. Pikiranku pun kacau, entah memikirkan apa saja lah.. ya kuakui pada saat itu adalah masa dimana aku terlalu membawa perasaanku ke permukaan, nafsu lebih unggul dibanding pikiran. yaa, begitulah manusia pada umumnya.
Memang aku sedang ada masalah, kalau sekarang aku berpikir lagi, gak seharusnya aku terlalu memikirkan hal itu, karena itu memang tidak perlu dipikirkan, buat apa kita memikirkan sesuatu yang jelas-jelas gak baik buat kita? ahh, sulit emang keadaanku saat itu.
Tiap hari merenung, memikirkan entah apalah itu. Sangat bodoh kupikir.
Tapi Allah SWT memang Maha Adil, dia menciptakan manusia lain untuk kita dapat bersosialisasi, dapat saling membantu.
Saat itu, pada umurku mulai 19 tahun, aku memikirkan untuk mempunyai teman yang jauh lebih tua daripada aku.
yaa, akhirnya aku pun mulai berteman dengan mereka. ada yang uda mau jadi dokter, ada yang uda kerja, ada yang mantan pengedar narkoba, ada yang mantan napi, ada yang mantan pecandu narkoba, banyak lah.
Salah satu dari temanku sering berkata, "Gini do, Kalo kita lagi cakap-cakap gini, kau ambil baiknya, kau buang buruknya dari yang kita cakapkan tadi".
Dan aku pun bercerita masalahku padanya, dari malam buta hingga azan shubuh berkumandang.
Dia berkata terakhir sangat keras,"BODOH KAU..! KAU INI LAKI-LAKI, HARUS KUAT. JANGAN LEMAH"
Setiap hari kata-kata itu sering kali diucapkannya. Sampai bosan dia kurasa.
Oke.. Pikiranku mulai terbuka. Banyak yang bisa diambil dari percakapanku dengan temanku yang satu ini.
Dia adalah teman sekaligus abang bagiku, selain umurnya jauh lbh tua dariku, dia jg banyak memberi nasehat dan saran untukku, ya hidup ini keras kawan..!
Waktu pun terus berjalan mengiringi perjalanan 19 tahunku ini, Alhamdulillah aku sudah dapat banyak pelajaran di usia ini. Banyak proses-proses yang sudah kulalui sebelumnya.
Cara menghadapai sesama manusia yang berbeda karakter, cara mengambil keputusan yang baik, cara menyikapi sebuah keadaan secara baik, dan lain-lain.
Semua proses sudah kulalui, berkat orangtuaku, saudara-saudaraku, dan teman-temanku.
Terima kasih semuanya.
Sekarang aku yakin, aku adalah seorang laki-laki yang kuat, setelah semua ini kulalui.
Masih panjang memang, tapi biarlah aku banyak belajar lagi, lagi dan lagi selagi 19 tahunku ini blm pergi, dan masuk ke dalam perjuangan hidup sebenarnya.
Medan, 29-7-2009
Langganan:
Postingan (Atom)